INHU|Tran7riau.com – Ratusan Masa Aksi emak-emak menutupi akses jalan lintas tengah khusus mobil angkutan batu bara seringkali merupakan bentuk protes terhadap dampak negatif yang dirasakan oleh warga di Desa Bongkal Malang Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu.
Dampak tersebut bisa berupa polusi udara dan suara, kerusakan jalan, serta masalah keselamatan. Dengan menutup jalan, emak-emak berharap bisa menarik perhatian pihak berwenang dan perusahaan terkait untuk mencari solusi yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat.
Aksi semacam ini biasanya mendapat perhatian luas. Para emak-emak seringkali membawa spanduk dan poster yang menyuarakan keluhan dan tuntutan mereka. Selain itu, mereka mungkin juga mengundang pejabat daerah untuk datang dan berdialog di lokasi protes.
Tindakan ini tidak jarang menimbulkan kemacetan dan gangguan lalu lintas, namun bagi para peserta aksi, hal ini dianggap sebagai langkah yang perlu untuk menyuarakan aspirasi mereka. Mereka berharap pemerintah dan pihak perusahaan pengangkut batu bara bisa mendengar dan mengambil tindakan, seperti perbaikan infrastruktur, pengaturan jam operasional truk, atau bahkan menyediakan rute alternatif yang lebih aman dan tidak mengganggu pemukiman warga.
Dalam Aksi Warga Desa Bongkal Malang Menuntut Kepada Pihak Perusahaan Batu Bara. “Tolong Jalan Kami Di Sini Di Lakukan Penyiraman Dan Juga Memintak Kepada Perusahaan Batu Bara Khusus Mobil Angkutannya beroperasi dari Jam 06.00 wib Sampai Jam 08.00 Wib”. Kemudian, Jangan Bergerak Mengingat Banyak Nya Anak-Anak Berangkat Sekolah” Ujar Aksi masa.
iya juga memintak, angkutan bara, beroperasi dari Jam 12.00 Wib Sampai Jam 14.00 Wib Perjalanan Mobil Angkutan Batu Bara Berhenti Dulu, karna Banyak Anak-Anak Tingkat Sekolah Dasar Pulang Sekolah Dan Juga Jam 17.00 Sampai Jam 19.00 Juga jangan Beroperasi Dulu.
Di tempat terpisah, Tameng Adat Lamr Kab. Inhu Wandi Pak itam Memintak Kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Turun Ke Lokasi Tersebut Untuk Membantu Masyarakat Apa Solusinya dalam Menyelesaikan Permasalahan Di Lapangan. “Jangan ada lagi Masyarakat Menjadi Korban gesekan Oleh Kedua Belah Pihak Pemerintah kab. Inhu”. Dengan ini, Harus tegas dalam Membela Kepetingan Masyarakat Ramai Tidak ada Masalah yang tidak Selesai Selagi itu Tidak Melanggar Dari ketentuan Hukum yang Berlaku. Ungkap, Wandi Pak itam.
Sebagai solusi jangka panjang, diharapkan ada upaya kolaboratif antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi semua pihak, dengan tetap mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan kesejahteraan lingkungan serta sosial. (B.Irianto)