Truk Odol Batu bara Diduga Jadi Biang Kerusakan Jaliteng, ‘Sulut Emosi Warga’.

INHU | Tran7riau.com

Kekecewaan warga desa Bongkal Malang Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau berubah jadi kemarahan. Bagaimana tak tersulut emosi, pasalnya, puluhan truk Over Dimension Over Loding (ODOL) yang bermuatan batu bara nekat melintasi jalan lintas tengah (Jaliteng) yang kondisinya sudah rusak parah.

Protes keras dan kemarahan warga Bongkal Malang itu hampir tak bisa terbendung dan dikhawatirkan terjadi anarkis terhadap para sopir truk batu bara tersebut.

Untung saja orang nomor satu di Kabupaten Inhu gercep untuk mendinginkan situasi yang hampir pecah itu. Bupati Inhu, Ade Agus Hartanto, Kamis (29/5/2025) menemui puluhan warga dan mengajak berdialog guna mencari solusi terkait keluhan warga.

Kehadiran Ade Agus Hartanto kelokasi didampingi sejumlah pihak. Diantaranya Wabup Inhu, Hendrizal, Waka Polres Inhu, Kompol Manapar Situmeang, anggota DPRD Inhu dari Fraksi PKB, Masyrullah,Camat Kelayang, Rosmida,Kapolsek Kelayang, AKP Zulmaheri. Selain itu, terpantau juga didalamnya anggota Koramil 04/Pasir Penyu,Kepala Desa Bongkal Malang, Depi Ariat,Ketua F PAN Inhu, Arifpudin Alhalik,Penasehat F PAN Inhu, Hatta Munir dan pendiri F PAN Inhu, Fadri Hendra.

Salah seorang perwakilan warga desa Bongkal Malang, Nurmaini kepada Ade Agus Hartanto berharap agar kerusakan jalan segera diatasi. Menurutnya, salah satu penyumbang rusaknya Jaliteng, khususnya yang terletak di desa Bongkal Malang adalah landasan roda truk ODOL yang nekat melintasi jalan ini.

Masyarakat, kata Nurmaini, mengaku sangat terganggu dan dirugikan. Dimana jika musim hujan jalan seperti adonan lumpur, begitu juga sebaliknya jika musim kemarau melanda, maka jalan penuh kepulan debu berterbangan sehingga membuat nafas warga pengap dan sesak nafas.

Kondisi itu, tambah dia, tentunya berpengaruh pada kesehatan warga, termasuk anak anak anak.

” Debu yang pekat itupun berterbangan singga sampai ke dapur, makanan dan minuman kami pun selalu dihinggapi debu,” kesahnya.

Senada juga disampaikan perwakilan warga lainnya, Teri Putra. Dihadapan Bupati ia menyebut, jika sebelum adanya truk angkutan batu bara melintas di jalan poros desanya, kondisi kerusakan jalan tak separah ini.

” Bapak Bupati tolong kami pak, dengan keadaan seperti ini sangat menggangu ekonomi dan mengancam kesehatan kami terutama anak anak dan para lansia di desa kami,” ucap dia penuh harap agar ada solusi dari Ade Agus Hartanto.

Ia bersama warga lainnya juga sudah lama mendambakan Jaliteng segera di Rigit (beton) oleh Pemprov Riau. Selain itu, ia mendesak Bupati Inhu agar Perusahaan Batu bara membuat jalan khusus.

” Sebelum perusahaan tambang membuat jalan alternatif, hendaknya muatannya disesuaikan dengan kelas jalan,” pinta Teri Putra disambut dukungan dari warga lainnya.

Seabrek keluhan warga terkait kerusakan Jaliteng yang ditengarai oleh Truk pengangkut batu bara diatasi Bupati Inhu. Persoalan ini, ujar Ade, tetap menjadi perhatian pihaknya.

Dijelaskannya, Pemprov Riau melalui PUPR pada tahun 2025 ini akan menggelontorkan dana Milyaran rupiah untuk pembangunan Jalinteng berupa Rigit beton sepanjang 3,5 Kilo Meter. Dengan kondisi jalan seperti saat ini, tambah Ade, Rigit sepanjang 3,5 Kilo Meter dirasanya belumlah cukup. Namun demikian, pihaknya selaku Bupati akan terus berupaya dan berkoordinasi kepada Gubernur Riau, sesuai janji mereka saat berkampanye, yakni dengan Jargon perubahan disegala bidang selama lima tahun kedepan. Perubahan yang ia maksudkan itu termasuk infrastruktur jalan.

” Dan kami terus mendorong agar jalan alternatif untuk mobil angkutan batu bara segera terwujud. Dan tentunya hal tersebut butuh waktu karena berkaitan dengan pelepasan lahan,” pungkas Ade.

AR / BI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *