Pematang Reba|Tran7riau.com – Pada 16 Juli 1978, di desa kecil tepatnya Teluk Pinang, saya mulai menghirup udara di bumi ini. Sebuah wilayah yang memiliki sejarah raja-raja kecil bekas penguasa Kerajaan Bintan. dari Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka, Kabupaten Indragiri Hilir.
Di sinilah saya menghabiskan masa kecil saya bersama teman-teman. Kami menikmati berbagai permainan tradisional dan makanan khas daerah yang sampai sekarang masih melekat dalam ingatan saya. Suasana dan kenangan masa kecil di Teluk Pinang selalu membuat saya merasa hangat.
Namun, Selama masa kecil saya di Teluk Pinang, permainan tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari hari-hari kami. Permainan seperti sengki yang terbuat dari tempurung, gasing, dan layang-layang adalah beberapa yang paling sering kami mainkan. Suara tawa dan canda teman-teman saat bermain selalu menjadi kenangan yang indah.
Tidak hanya permainan, makanan khas daerah juga meninggalkan kesan yang mendalam. Saya masih bisa merasakan kelezatan hidangan seperti gulai ikan dan sambal mentah, dan berbagai jenis kue tradisional yang selalu disajikan saat acara keluarga atau perayaan. Makanan-makanan ini bukan hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menghangatkan hati dengan rasa dan aroma yang khas.
Lingkungan di Teluk Pinang penuh dengan kebersamaan dan gotong royong. Tetangga saling mengenal dan membantu satu sama lain, menjadikan setiap momen di sana terasa lebih bermakna. Perayaan dan upacara keagamaan selalu dilakukan dengan meriah, melibatkan seluruh komunitas.
Namun, perubahan tidak bisa dihindari. Ketika orang tua saya dipindahkan tugas, kami harus meninggalkan Teluk Pinang. Perasaan campur aduk antara sedih dan penasaran menyelimuti hati saya saat itu. Tempat baru yang kami tinggali membawa tantangan dan pengalaman baru, tetapi kenangan di Teluk Pinang tetap menjadi bagian yang tidak tergantikan dalam hidup saya.
Dengan refleksi dari semua pengalaman ini, saya ingin menyampaikan permintaan maaf tulus kepada siapa saja yang mungkin pernah saya sakiti, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dari masa kecil hingga sekarang. Setiap kesalahan adalah bagian dari perjalanan hidup yang membawa pelajaran berharga, dan saya berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. (Mus)