PEKANBARU | Tran7riau.com
Dalam balutan nuansa Melayu yang sarat makna, Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di Provinsi Riau berlangsung penuh semangat dan makna mendalam. Digelar di Lapangan Balai Serindit, Komplek Gubernuran Riau, Selasa (1/7/2025), acara ini tak sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi, kolaborasi, dan komitmen nyata menuju Polri yang lebih humanis, inklusif, dan berkelanjutan.
Dihadiri oleh Gubernur Riau, Wakapold Riau, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Tinggi Agama, perwakilan Danrem, Kepala BNNP, dan unsur Forkopimda, dan para PJ Pold Riau. Perayaan ini menjadi simbol persatuan lintas sektor demi mewujudkan Riau yang aman, adil, dan bermartabat.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, SIK., MH., M.Hum menegaskan bahwa tema besar “Polri untuk Masyarakat” bukanlah sekadar jargon. Ia mencerminkan transformasi mendalam institusi kepolisian sebagai pelindung yang tidak hanya responsif terhadap keamanan, tetapi juga terhadap isu sosial, lingkungan, dan budaya.
“Kami ingin menghadirkan wajah Polri yang lebih mendengar, merangkul, dan hadir secara nyata di tengah masyarakat dengan empati dan tanggung jawab sosial yang tinggi,” ujar Irjen Herry.
Puncak acara ditandai dengan formasi simbolik berbentuk angka 7 dan 9 oleh 11 tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan tokoh adat. Bentuk ini bukan hanya sekadar lambang usia Bhayangkara, tapi juga menjadi penegasan akan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan institusi kepolisian yang modern dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Rangkaian kegiatan telah digelar menyambut HUT Bhayangkara, mulai dari ziarah ke Taman Makam Pahlawan, anjangsana sosial, hingga perlombaan budaya seperti pantun dan syair Melayu. Tak ketinggalan, pelayanan publik gratis dan pameran kepolisian menjadi daya tarik tersendiri.
“Semua ini bagian dari upaya membumikan kembali nilai-nilai lokal yang mulai tergerus zaman, serta mempererat kedekatan antara Polri dan masyarakat,” tambah Kapolda.
Kapolda Riau juga memperkenalkan tiga program unggulan Polda Riau dalam memperkuat layanan publik:
RAGA (Rutin dan Dialogis): Patroli humanis berbasis dialog langsung dengan masyarakat.
JALUR : Menjangkau komunitas pesisir dan terpencil, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
RADAR : Respons Digital Aktif dan Reaktif merespon cepat laporan masyarakat melalui media sosial dan call center 110.
Dalam uji coba layanan, Irjen Herry sendiri melakukan panggilan ke layanan 110 dan mendapat respons cepat dari Polresta Pekanbaru—sebuah bukti konkret dari peningkatan kualitas layanan berbasis teknologi.
Yang membedakan peringatan tahun ini adalah penegasan terhadap nilai lingkungan hidup dan keadilan sosial. Lewat inisiatif “Green Policing” yang diangkat dalam tema “Polisi Hijau, Polisi Lindung Indonesia”, Polri memperkuat kolaborasi dengan Satgas PKH, TNI, Pemprov, dan masyarakat adat untuk menjaga kawasan konservasi seperti Taman Nasional Bukit Tiga Pulu dan Zamrud.
Tak hanya itu, perhatian khusus diberikan kepada gajah jinak Domang dan Tari yang terdampak pengusiran. Gubernur Riau berencana memberikan status kewarganegaraan sebagai bentuk pengakuan, keadilan sosial, dan penghormatan.
Sebagai bagian dari peringatan dan kampanye gaya hidup sehat serta keterlibatan publik, Bhayangkara Run 2025 akan digelar pada 13 Juli mendatang. Dengan kategori 21K, 10K, dan 5K, ajang ini rencananya akan dibuka langsung oleh Kapolri dan Gubernur Riau.
“Kami Ada untuk Rakyat dan Alam”
Menutup sambutannya, Kapolda Riau mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadi bagian dari transformasi Polri.
“Mari kita bangun Polri yang tidak hanya cepat dan cerdas, tetapi juga beretika, ramah lingkungan, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan. Karena sejatinya, tugas menjaga keamanan bukan hanya milik Polri, tapi milik kita semua.” pungkas Irjen Herry.
AR / BI