Bak Jembatan Sungai Puluhan Bocai PETI Luluh Lantakkan Sungai Indragiri.

KUANSING | Tran7riau.com

Jika Di Kabupaten Kuansing Ratusan Bocai yang melakukan penambangan emas tanpa izin disungai Indragiri di bakar habis hingga tidak tersisa tidaklah demikian di Kabupaten Indragiri Hulu.

Hampir diseluruh desa pesisir di Kabupaten Indragiri Hulu Bocai beraksi bebas melakukan penambangan emas tanpa izin (PETI) memporak porandakan sungai indragiri sebagaimana yang terlihat pada rabu (6/2) kemarin di Desa Pasir Batu Tumandi setidaknya terlihat 40 yunit Bocai berjejer membentang dari tepi ketepi sungai Indragiri bak jembatan penyeberangan.

Menurut warga setempat puluhan Bocai PETI setiap harinya bebas beroperasi disungai sungai Indragiri Hulu, “Kalau memasuki musim kemarau seperti sekarang ini pemandangan seperti yang bapak lihat itu di desa Pasir Selabau dan Desa Pasir Batu Tumandi ini sudah menjadi hal yang biasa, sepertinya mereka gak ada rasa takut lagi sebab selama ini mereka aman-aman saja” jelas RM warga desa setempat yang tidak ingin nama lengkapnya disebutkan.

Masih menurut RM, penampung emas hasil PETI berasal dari warga setempat yang setiap harinya menerima dan membakar (menyepuh) hasil penambangan para pekerja Bocai dan setelah berubah menjadi emas murni baru dilakukan penimbangan dan dilakukan pembayaran.

“Bos yang membeli emas itu warga desa ini juga, yang didesa pasir selabau nama bosnya Mut dan kalau yang di desa Pasir Batu Mandi nama Bosnya Atan, setiap harinya sekitar pukul 6 sore rumah bos-bos itu dipenuhi oleh pekerja bocai PETI” papar RM

Dari pantauan media ini, keterangan yang disampaikan RM terkait puluha Bocai PETI yang setiap harinya beraksi didesa pasir batu mandi dan desa pasir selabau sama percis dengan yang sedang terjadi dilapangan. Lebih dari 40 Bocai PETI berjejer membentang sungai Indragiri yang berada di desa Pasir Batu Mandi tanpa kendala sedikit pun.

Bahkan seorang Warga Air molek bernisial Gun menanggapi Vidio Aktifitas Bocai PETI yang diunggah pada acount media sosial Face Book mengatakan kalau dirinya sudah sejak 5 tahun lalu melihat Bocai berjejer seperti jembatan penyeberangan “Sudah sejak 5 tahun yang lalu, saya dulu sudah pernah melihat, bisa nyeberang kayak jembatan itu Bocai” ucap Gun.

Sementara itu, terkait bahan bakar minyak berjenis solar yang digunakan oleh puluhan Bocai bersumber dari SPBU yang dipasok melalui angkutan sepeda Motor, “kalau minyak solar untuk puluhan Bocai itu ada khusus pemasoknya dari luar desa.

Kabarnya mereka beli dari SPBU yang ada di Belilas, dia tiap hari ngantar minyak kesini, orang itu bukan warga sini, dia dari belilas” ungkap RM sembari berharap agar aktifitas PETI tersebut dihentikan “kalau bisa PETI itu ditindak seperti di kabupaten kuansing, tegas sesuai hukum”, kata RM menutup pembicaraannya.(Wip)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *