Jelang Hakordia 2024, Polri Perkuat Komitmen Pegawai Pajak dalam Pencegahan Korupsi

Bogor, Jawa Barat|Tran7riau.com – Menjelang Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024, Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Polri semakin gencar melakukan sosialisasi antikorupsi. Salah satu agenda penting digelar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciawi, Bogor, Jawa Barat, yang bertujuan memperkuat komitmen pegawai pajak untuk menolak korupsi dan gratifikasi.

Kegiatan ini menghadirkan Yudi Purnomo Harahap, anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Polri sekaligus mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai narasumber utama. Acara dibuka oleh Kepala KPP Pratama Ciawi, Gatot Sulandoko, dan dimoderatori oleh Andra Amirullah, penyuluh antikorupsi sekaligus Duta Transformasi Kementerian Keuangan 2024.

Dalam sambutannya, Gatot Sulandoko menegaskan komitmennya untuk terus membangun budaya antikorupsi di lingkungan Kementerian Keuangan, khususnya di KPP Pratama Ciawi. “Kami bertekad untuk menciptakan budaya organisasi yang bersih dan meningkatkan integritas pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Gatot.

Yudi Purnomo mengingatkan pentingnya peran strategis pegawai pajak dalam mendukung pembangunan bangsa melalui pengawalan penerimaan negara dari sektor pajak. Ia menegaskan bahwa sikap antikorupsi dan penolakan gratifikasi harus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas pegawai pajak.

“Pegawai pajak harus menjadi teladan bagi kementerian dan lembaga lainnya. Dengan remunerasi dan sistem birokrasi yang sudah lebih baik, mereka memiliki tanggung jawab moral yang lebih besar untuk menjaga integritas,” kata Yudi.

Selain itu, Yudi berharap agar pelajaran dari kasus korupsi yang pernah melibatkan pegawai pajak di masa lalu dapat menjadi pengingat untuk terus berbenah. “Kami ingin memastikan ke depannya tidak ada lagi pegawai pajak yang tersangkut kasus korupsi,” tutupnya.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Polri dan Kementerian Keuangan dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih. (Mbah Yanto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *