TEMBILAHAN | Tran7riau.com
Indragiri Hilir -Lontaran ini disampaikan oleh Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H. Edy Harianto Sindrang, disela – sela perbincangan dengan awak media, Jum’at 11/08/2023.
Teks foto: Edi Harianto Sindrang Sampaikan Kritikan Kepada Pertamina Disaat perbincangannya Dengan Rekannya
Dalam hal ini edisindarang menyebutkan mestinya Pertamina dalam hal ini sudah semestinya mengambil sikap, jangan Hannya duduk manis dikursi empuk saja, mestinya juga harus turun kelapangan untuk melakukan pengawasan yang dalam hal ini jangan menjadi momok tebang pilih, jelasnya.
Ini terlihat dari apa yang terjadi dengan penutupan spbb, milik MZ yang sekarang ini, sangat luas dampaknya,yang mana tingkat keresahan masyarakat untuk mengambil BBM sangat sulit, artinya masyarakat dihadapkan kepada kondisi sulit untuk mencari BBM yang untuk transportasi sungai.
Karna kita tau bahwa Indragiri hilir hampir 80 persen menggunakan tranportasi laut, atau sungai, maka dari itu kita melihat sangat luas dampaknya, yang mana saat ini masyarakat kita dihadapkan dengan kondisi ekonomi lemah.
Maka dari itu kita mengharapkan agar Pertamina sebagai pengawas turun kelapangan melihat apakah penjualan BBM tersebut sesuai dengan harga het, pungkasnya lagi.
Edi Harianto sindrang juga menambahkan bahwa juga ada agen agen lain yang mestinya di perhatikan pengawasannya oleh Pertamina yang mana bahwa.
“Masih banyak lagi agen Pertamina di beberapa tempat yang lain seperti di Mandah, Guntung, Concong, Sungai Belah, Pulau Kijang dan Keritang, harusnya ke sana juga sidak biar semua rata, jangan tembang pilih yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Kalau cuman ini yang dilakukan sidak lalu ditutup kesannya ada persaingan bisnis,” sebutnya lagi.
Politisi dari Fraksi partai Golkar ini juga menilai dengan ditutupnya SPBB ini banyak menimbulkan keresahan dari masyarakat khususnya yang beroperasi di wilayah perairan yang sangat jelas bergantung pada SPBB tersebut.
“Jangan dengan terjadinya penutupan SPBU ini nanti menimbulkan polemik, masyarakat turun lagi demo,” tuturnya.
Disisi lain, H. Edy Harianto Sindrang menilai, bahwa jika ingin memudahkan masyarakat tidak hanya itu saja yang diangkat. Tetapi masih banyak persoalan di Inhil ini yang mesti harus difikirkan.
“Tidak cuman BBM aja, kalau mau memudahkan masyarakat, banyak lagi yang mesti harus di benahi, seperti harga Kelapa, harga pinang yang anjlok infrastruktur hancur dan pekerjaan-pekerjaan yang mangkrak, kebun masyarakat yang di dalam kawasan 280 Ribu hektare itu semua yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Terakhir Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Inhil itu juga menerangkan, bahwa dampak dari penutup SPBB itu banyak merugikan masyarakat khususnya yang beroperasi di perairan Indragiri Hilir.( ***/Mhd)
Tran7riau.com A.Rustandi